Bahasa memang bukan sesuatu hal yang istimewa. Manusia mempelajari bahasa secara alamiah. Saat dilahirkan, seorang bayi hanya bisa menangis untuk mengomunikasikan apa yang dipikirkan dan dirasakan. Ya, memang “pikiran” dan”perasaan” dianugerahkan Tuhan semenjak manusia lahir ke dunia. Dan “bahasa” merupakan wujud konkrit dari ungkapan perasaan. Selama ini, banyak orang yang mengartikan bahasa dalam lingkup yang sempit. Apa yang diucapkan dan keluar dari lisan, entah dia orang Indonesia, Amerika, China, Prancis, Jepang dan sebagainya, itulah yang dinamakan “bahasa”, sehingga pertanyaan yang sering terdengar adalah “Kamu bisa bahasa apa?” atau “Berapa bahasa yang kamu kuasai?”. Padahal sebenarnya, bahasa bukan hanya yang diucapkan tetapi juga yang diungkapkan melalui berbagai cara untuk menyampaikan sesuatu dari satu individu ke individu lain. Sebagai contoh, “bahasa isyarat”, “bahasa tubuh”, “bahasa sandi” dan masih banyak lagi jenisnya. Beberapa kamus asing menyajikan definisi “bahasa” dalam serangkaian kata yang berbeda tetapi memiliki esensi yang sama. Berikut petikan dari Canadian Oxford Dictionary:
Language (noun):
1. The method of human communication, either spoken or written, consisting of the use of words in an agreed way.
2. The language of a particular community or country etc. (speaks several languages).
3. Any method of expression (body language; sign language).
4. a) the faculty of speech; b) a style or the faculty of expression; the use of words, etc. (his language was poetic; hasn’t the language to express it); c) (also bad language) coarse, crude, or abusive speech (didn’t like his language).
5. A system of symbols and rules for writing computer programs or algorithms.
6. A professional or specialized vocabulary.
7. Literary style.
Sekarang, coba bandingkan definisinya dengan yang ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke-4 (2008) berikut:
1ba·ha·sa n 1 Ling sistem lambang bunyi yg arbitrer, yg digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri; 2 percakapan (perkataan) yg baik; tingkah laku yg baik; sopan santun: baik budi — nya;
Definisi untuk lema “bahasa” tersebut kelihatannya memang singkat dan sederhana, tetapi bila kita melihat sublemanya akan terkesan lebih spesifik dan disesuaikan dengan konteks atau bidang yang dituju. Memang terlihat panjang lebar tetapi lebih mudah dipahami khususnya oleh orang awam.
Jadi, kalau mau sedikit nyeleneh, pertanyaan yang tadi saya sempat munculkan di atas harusnya dibuat lebih spesifik. Misalnya, “Kamu bisa bahasa negara apa?” atau “Berapa bahasa negara yang kamu kuasai?”. Sebab bila tidak demikian, bisa dibayangkan jika seorang programmer ditanya bisa bahasa apa saja oleh orang yang baru ia kenal, maka jawabannya mungkin akan sedikit melenceng: “Saya bisa bahasa Java, PHP, Phyton, SQL, dll…” Jawaban seperti itu mungkin saja akan membingungkan si penanya, karena yang dimaksud adalah bukan bahasa pemrograman tetapi bahasa yang dituturkan oleh suatu bangsa tertentu.